Kanker
Serviks dan Cara Pencegahanya
Apa
itu kanker serviks?
Kanker serviks atau kanker mulut rahim adalah kanker yang
terjadi pada daerah leher rahim. Kanker serviks adalah jenis kanker yang paling
sering dijumpai pada wanita setelah kanker payudara dan dapat menyebabkan
kematian. Angka kejadiannya sekitar 74% dibandingkan kanker ginekologi lainnya.
Data WHO tahun 2003 menyebutkan bahwa sekitar 500.000 wanita setiap tahunnya
didiagnosa menderita kanker serviks, dan hampir 60% diantaranya meninggal
dunia. Di Indonesia diperkirakan terjadi sekitar 40 kasus baru per harinya dan
50% diantaranya meninggal karena penyakit tersebut. Secara epidemiologi, kanker
serviks cenderung timbul pada kelompok usia 33-55 tahun, tetapi dapat juga
timbul pada usia yang lebih muda.
Apa
penyebab kanker serviks?
Penyebab kanker serviks adalah virus HPV (human
papilloma virus). Virus ini adalah sejenis virus yang menyerang manusia.
Tipe virus ini banyak (lebih dari 100 tipe) dan sebagian besar tidak
menimbulkan gejala yang terlihat dan akan hilang dengan sendirinya (self
limiting). Infeksi HPV paling sering terjadi pada kelompok usia 18-28
tahun.
Apa
itu infeksi HPV dan bagaimana bisa menyebabkan kanker?
Virus yang menginfeksi pada saat
pertama kali tidak langsung muncul sebagai tumor/kanker. Infeksi pertama akan
berkembang kearah kanker serviks tergantung dari jenis/tipe HPVnya, tipe resiko
rendah atau resiko tinggi, yang akan menimbulkan kelainan lesi pra kanker. Lesi
pada tipe resiko rendah (tipe 6 dan 11) hampir tidak beresiko menjadi kanker
dan hanya menimbulkan kelainan yang disebut genital wart ( kutil pada
kelamin). Pada infeksi HPV, lesi prakanker dapat regresi (sembuh sendiri karena
system kekebalan tubuh alamiah), menetap atau progresif. Sebagian besar dapat
regresi dalam waktu 1-2 tahun. Akan tetapi lesi yang menetap karena infeksi HPV
resiko tinggi (tipe 16 dan 18) akan cenderung berkembang menjadi kanker
(progresif) dalam waktu cepat ataupun lambat. Infeksi ini akan menyebabkan
perubahan pada sel-sel serviks sehingga sel abnormal tumbuh lebih cepat tanpa
terkontrol dan membentuk benjolan tumor.
Apa
faktor resikonya?
Infeksi HPV dapat terjadi melalui penyebaran seksual oleh
karena itu dapat menginfeksi semua orang. Wanita yang mulai berhubungan seksual
pada usia muda (dibawah 20 tahun) dan sering berganti pasangan memiliki resiko
tinggi untuk terkena infeksi HPV. Namun tidak berarti yang setia dengan satu
pasangan tidak beresiko, karena semua wanita memiliki resiko yang sama.
Pasangan yang terinfeksi HPV dapat menjadi sumber penularan. Faktor
predisposisi atau factor yang mempengaruhi timbulnya kanker serviks lainnya
adalah wanita perokok dan pengguna KB pil.
Kanker serviks pada stadium lesi
pra kanker tidak menimbulkan gejala. Kelainan hanya dapat ditemui dengan
pemeriksaan Pap Smear berupa ditemukannya sel-sel abnormal pada bagian serviks.
Jika sudah berkembang menjadi kanker, akan ditemukan keluhan antara lain: -
keputihan yang tidak sembuh-sembuh dan berbau - perdarahan pasca sanggama -
perdarahan diluar atau diantara siklus haid - rasa sakit pada saat berhubungan
seksual Jika dijumpai keluhan tersebut harus diwaspadai dan dilakukan
pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter.
Bagaimana
cara deteksi dini?
Deteksi sel-sel yang tidak normal secara dini dapat
dilakukan dengan pemeriksaan Pap Smear. Pemeriksaan Pap Smear adalah
pemeriksaan terhadap cairan pada dinding serviks yang diambil melalui
pemeriksaan dalam oleh dokter dan dilihat interpretasi melalui mikroskop.
Prosedur pemeriksaan ini hanya memerlukan waktu tidak lebih dari 10 menit.
Perlu diketahui untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat, sebaiknya
pemeriksaan ini dilakukan saat tidak haid (waktu 5-7 hari setelah selesai haid)
dan tidak melakukan hubungan seksual 2 hari sebelumnya. Perlu diberikan juga
informasi mengenai haid terakhir, jumlah anak, kontrasepsi yang digunakan dan
adanya riwayat radiasi atau minum obat-obatan hormonal. Selain Pap Smear cara
konvensional, saat ini untuk meningkatkan akurasi hasil pemeriksaan
dikembangkan pemeriksaan Thin Prep (liquid based cervical cytology).
Dengan prosedur yang sama dengan Pap Smear tetapi dengan hasil yang lebih
memuaskan. Namun pemeriksaan ini sedikit lebih mahal dibandingkan Pap Smear
biasa.
Bagaimana
interpretasi hasil Papsmear?
Hasil Pap Smear dapat berupa serviks normal, serviks dengan
tanda infeksi atau terdapat lesi prakanker berupa adanya sel-sel abnormal.
Apa
yg harus dilakukan jika hasil papsmear lesi prakanker?
Jika hasil Pap Smear terdapat lesi
prakanker (sel-sel abnormal), dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan
tergantung dari derajat sel-sel abnormal yang ditemukan. Pemeriksaan lanjutan
dapat berupa pemeriksaan ulang Pap Smear 3 bulan kemudian, pemeriksaan HPV DNA,
atau pemeriksaan kolposkopi. Jika dari hasil pemeriksaan lanjutan ditemukan
lesi abnormal maka dilakukan terapi/pengobatan sesuai derajat penyakitnya.
Terapi dapat berupa cryotherapy, operasi laser (LEEP atau LLETZ), operasi
pengangkatan leher rahim (konisasi) sampai kepada pengangkatan rahim
total/histerektomi (pada stadium IA-B). Lesi prankanker atau kanker serviks
yang dijumpai pada stadium dini dapat disembuhkan hampir 100%.
Bagaimana
pencegahan agar tidak terkena kanker serviks?
Dengan kemajuan teknologi, saat ini
kanker serviks dapat dicegah dengan pemberian vaksin HPV yang membantu
memberikan perlindungan terhadap beberapa tipe HPV. Terutama tipe yang
menyebabkan masalah kanker serviks dan genital warts. Vaksinasi ini
efektif untuk wanita pada masa usia reproduksi dimana secara seksual masih
aktif. Sangat efektif diberikan pada wanita yang belum terpapar oleh infeksi
HPV dan belum melakukan hubungan seksual. Dan pemeriksaan Pap Smear tetap
dibutuhkan walaupun sudah dilakukannya vaksinasi. Vaksinasi diberikan sebanyak
3 kali dalam jangka waktu 6 bulan, yaitu vaksinasi I pada bulan pertama,
vaksinasi II bulan ke-3 dan vaksinasi III pada bulan ke-6. Sebelum melakukan
vaksinasi sebaiknya konsultasikan dulu kondisi kandungan anda kepada dokter dan
lakukan pemeriksaan Papsmear (bagi yang sudah menikah atau berhubungan
seksual).
Dan yang terakir, mengkonsumsi tumbuhan yg mengandung RIP (Ribozome inacting protektion) Zat rip dapat bekerja apabila dimasukkan dalam tubuh dengan cara
mengajarkan sel-sel darah putih untuk meniru dan membuat secara alami
zat rip tersebut. Sistim imun ini, dengan memanfaatkan zat sejenis
protein toxis (rip) yang terdapat pada tanaman toga sejenis temu-temuan yang dikenal masyarakat dengan sebutan Temu Putih (Curcuma Zedoaria). Hanya saja tidak semua Temu
Putih(Curcuma Zedoaria) tumbuh dengan kandungan RIP hal ini sangat dipengaruhi
oleh suhu udara tempat dimana Temu Putih (Curcuma Zedoaria) tumbuh.
Berdasarkan
hasil penelitian oleh PAU Pusat Antar Universitas di Fakultas
Farmasi UGM tepatnya pada bulan Mei 1998 di pimpin oleh Prof Dr Swidiyo
Pramono, ternyata RIP yang paling efektif dan paling
berhasil di gunakan untuk Imunnoterapy yaitu RIP yang terdapat dalam
tanaman TOGA Curcuma Zedoaria, disamping angka luruh kekebalanya bisa
lebih
lama proses pengolahannya praktis dan penggunaannya tidak menjemukan.
Fungsi/khasiyatnya antara lain :
a. Menonaktifkan perkembangan sel kanker.
B. Merontokkan sel kanker tanpa merusak jaringan sekitarnya.
C. Memblokir pertumbuhan sel kanker.
a. Menonaktifkan perkembangan sel kanker.
B. Merontokkan sel kanker tanpa merusak jaringan sekitarnya.
C. Memblokir pertumbuhan sel kanker.
Curcuma zedoaria mempunyai kandungan
rip yg tinggi, hanya cukup dikonsumsi 3 bulan untuk bentuk
imun dlm tubuh.
Setelah dikonsumsi, secara alami zat rip tersebut sudah ada dalam tubuh,
sehingga dapat mencegah pertumbuhan sel kanker selama 5-10 tahun
bahkan lebih, tergantung kemajuan sel darah putih (dapat meniru dan
membuat secara alami zat tersebut) yang ada dalam diri setiap orang
berbeda-beda. Dari hasil penelitian chan minyi dkk dalam bukunya anti
cancer medical herbs, ternyata curcuma zedoaria mempunyai efektifitas
yang lebih tinggi untuk mengatasi kanker & tumor. Menurut hasil
penelitian american institute cancer report ( new york time ) 1 juni
1999 dan juga oleh pakar fakultas farmasi ataupun pau bioteknologi serta
ppot ugm yogyakarta dalam temu putih ini selain mengandung rip, juga
mengandung :
- zat anti lipid peroksida untuk mengobati
darah tinggi, asam urat, jantung koroner, dan diabetes
- zat curcumin (anti inflamasi) untuk mengobati
radang hidung /polip, radang tenggorokan/amandel, asam lambung (maag), nyeri haid, keputihan dan ambeien.
- zat anti lipid peroksida untuk mengobati
darah tinggi, asam urat, jantung koroner, dan diabetes
- zat curcumin (anti inflamasi) untuk mengobati
radang hidung /polip, radang tenggorokan/amandel, asam lambung (maag), nyeri haid, keputihan dan ambeien.
Dan untuk sekarang ini sudah ada estrak temu putih yg sudah dalam
kemasan 1 botol isi 90 kapsul Produksi kppt mekarsari Jakarta, yang di
awasi BPOM dan sudah bersertifikat MUI.
Deskripsi produk curcuma zedoaria (temuputih);
bentuk sediaan :kapsul; kemasan : botol plastik, 90 kapsul @470 mg;
produsen : kppt mekar sari jakarta.
no. Izin edar : pom tr. 073 371 411
aturan pakai pencegahan : 1 kapsul sehari sesudah makan atau menjelanng tidur
pengobatan : 3x sehari 1 kapsul
berminat hubungi :
MAHFUDZ ARIFIN ISL
Telpon / SMS : 085232100715
Whats App : 085731222025
PIN 1: 5E4BE315
PIN 2 : 5B34CCDF
Obat Herbal Curcuma Zedoaria
Telpon / SMS : 085232100715
Whats App : 085731222025
PIN 1: 5E4BE315
PIN 2 : 5B34CCDF
Obat Herbal Curcuma Zedoaria
Obat Herbal Curcuma Zedoaria
Obat Herbal Curcuma Zedoaria ini kami pasarkan seharga
Rp. 100.000 Isi 90 Kapsul yang biasanya dijual diatas Rp. 200.000.
Harga Sewaktu-waktu dapat berubah
~SEGERA DAN SEGERA HUBUNGI KAMI ~
Telpon / SMS : 085232100715
Whats App : 085731222025
PIN 1: 5E4BE315
PIN 2 : 5B34CCDF
"Mari bersama kita wujudkan Indonesia bebas Kanker"